Kamis, 30 April 2015

Penyebab Penyakit Parkinson


Penyakit Parkinson disebabkan oleh kerusakan neuron (sel saraf) di daerah otak yang dikenal sebagai substantia nigra. Ketika berfungsi normal, neuron ini menghasilkan zat kimia otak yang dikenal sebagai dopamin.  

Dopamin berfungsi sebagai pengirim pesan yang memungkinkan komunikasi antara substantia nigra dan daerah lain dari otak yang disebut korpus striatum. Komunikasi ini dilakukan untuk menghasilkan gerakan otot yang halus dan seimbang. Kurangnya dopamin menyebabkan fungsi syaraf abnormal, menyebabkan gangguan pada kemampuan untuk mengendalikan gerakan tubuh.

Informasi tentang bagaimana neuron bisa mengalami kerusakan hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti. Namun, ada semakin banyak bukti bahwa penyakit Parkinson dapat diwariskan (diteruskan secara genetik dari anggota keluarga).


Ada kontroversi seputar kemungkinan penyebab genetik dari penyakit Parkinson. Dalam sejumlah kecil keluarga, kelainan genetik tertentu yang menyebabkan penyakit telah diidentifikasi. Namun, sebagian besar penderita penyakit Parkinson tidak memiliki salah satu kelainan genetik yang diidentifikasi. Karena belum akuratnya informasi tentang bagaimana penyakit Parkinson diwariskan, implikasi bagi anak-anak penderita penyakit Parkinson pun menjadi tidak jelas.

Ada juga beberapa bukti bahwa racun tertentu dalam lingkungan dapat menyebabkan penyakit Parkinson. Para ilmuwan telah mengumumkan bahwa racun eksternal atau internal dapat menghancurkan neuron dopaminergik, sehingga menyebabkan penyakit Parkinson. Racun yang mungkin terkait dengan Parkinson di antaranya adalah logam mangan, karbon monoksida, karbon disulfida, dan beberapa pestisida lainnya.

Selain itu, diyakini juga bahwa stres oksidatif dapat menyebabkan penyakit Parkinson. Oksidasi adalah proses di mana radikal bebas (molekul tidak stabil yang kekurangan satu elektron), dalam upaya untuk menggantikan elektron yang hilang, bereaksi dengan molekul lain (seperti besi). Radikal bebas biasanya terbentuk di otak dan tubuh, tetapi biasanya otak dan tubuh memiliki mekanisme untuk menyingkirkan mereka.

Pada penderita penyakit Parkinson, mekanisme penanganan radikal bebas mungkin tidak efektif sehingga tubuhnya mengandung banyak radikal bebas. Racun lingkungan juga dapat berkontribusi untuk pembentukan radikal bebas yang abnormal dan menyebabkan penyakit Parkinson. Oksidasi diduga menyebabkan kerusakan jaringan, termasuk neuron.

Baca juga Asuhan Keperawatan penyakit ini: Askep Parkinson

Selain fungsi saraf yang abnormal, ada kondisi dan obat-obatan tertentu yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit seperti Parkinson. Beberapa di antaranya termasuk:
  • Obat-obat tertentu. Obat-obatan seperti antipsikotik yang digunakan untuk mengobati paranoia berat dan skizofrenia dapat menyebabkan seseorang mengalami gejala yang menyerupai penyakit Parkinson (Parkinsonisme). 
  • Sindrom Shy-Drager. Ini adalah suatu kondisi degeneratif langka yang menghasilkan gejala mirip dengan penyakit Parkinson
  •  Narkoba. MPTP, heroin kontaminan sintetis, dapat menyebabkan gejala penyakit seperti Parkinson yang parah. 
  • Gangguan pembuluh darah. Meskipun jarang, stroke dan aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah) dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan penyakit Parkinson.
Kebanyakan peneliti berpendapat bahwa kombinasi dari faktor-faktor ini dapat menyebabkan penyakit Parkinson.

10 Tanda Peringatan Dini Penyakit Parkinson

Parkinson adalah penyakit yang sering ditemui pada orang yang berusia lanjut. Akan tetapi, penelitian juga melaporkan bahwa usia sekitar 40 tahun dapat memiliki potensi terkena Parkinson. Berikut adalah 10 tanda penyakit Parkinson. Jika Anda memiliki lebih dari satu gejala berikut, Anda harus memeriksakannya ke dokter.

1. Tremor 

Apakah Anda melihat goncangan sedikit atau tremor di jari Anda, ibu jari, tangan, dagu atau bibir? Apakah kaki Anda goyang ketika Anda duduk atau bersantai? Berkedut atau gemetarnya anggota badan adalah tanda awal yang umum dari penyakit Parkinson.
2. Tulisan Tangan Kecil

Apakah tulisan tangan Anda tiba-tiba menjadi jauh lebih kecil? Atau cara Anda menulis kata-kata telah berubah, seperti ukuran huruf yang lebih kecil dan kata-kata yang penuh sesak bersama-sama? Sebuah perubahan mendadak dalam tulisan tangan sering merupakan tanda penyakit Parkinson.

Baca juga: Askep Parkinson

3. Hilangnya Kemampuan Penciuman

Apakah Anda tidak bisa mencium bau makanan tertentu dengan baik? Jika Anda sangat sering mengalaminya, Anda harus bertanya kepada dokter Anda apakah ada hubungannya dengan Parkinson.

4. Masalah Tidur

Apakah Anda tiba-tiba melakukan tendangan dan pukulan saat Anda tertidur lelap? Atau Anda mungkin sering jatuh dari tempat tidur? Gerakan tiba-tiba saat tidur bisa merupakan tanda dari penyakit Parkinson.

5. Masalah Berjalan

Apakah ada rasa kaku pada lengan atau kaki? Biasanya, kekakuan hilang saat bergerak, namun jika tidak hilang, itu bisa menjadi tanda penyakit Parkinson. Anda mungkin melihat bahwa tangan Anda tidak berayun secara alami ketika Anda berjalan, atau mungkin orang lain telah mengatakan Anda terlihat kaku saat berdiri dan berjalan. Bisa jadi itu tanda awal Parkinson.

6. Sembelit

Apakah Anda memiliki kesulitan dalam buang air besar setiap hari? Tidak mengonsumsi cukup air atau serat dalam tubuh Anda memang dapat menyebabkan masalah di kamar mandi. Beberapa obat akan menyebabkan sembelit juga. Namun jika tidak ada kesalahan pola makan atau obat tetapi Anda tetap mengalami kesulitan buang air besar, Anda harus berkonsultasi dengan dokter. Jangan-jangan itu gejala Parkinson.


7. Suara Melemah

Apakah orang lain mengatakan bahwa suara Anda sangat lemah ketika Anda berbicara dengan nada normal, atau mungkin terdengar serak? Kadang-kadang Anda mungkin berpikir orang lain kehilangan pendengaran mereka. Jika telah terjadi perubahan suara menjadi lebih lemah dan pelan, itu bisa menjadi tanda penyakit Parkinson

8. Wajah Topeng

Apakah ada yang memberitahu bahwa wajah Anda sering terlihat serius, depresi atau marah padahal Anda tidak berada dalam mood yang buruk? Wajah serius tampak ini disebut masking. Atau tatapan Anda seperti kosong dan tidak mengedipkan mata dalam waktu yang lama, mulailah memeriksakan kondisi tersebut.

9. Pusing atau Pingsan

Apakah Anda sering merasa pusing ketika Anda berdiri dari duduk? Merasa pingsan atau pusing dapat menjadi tanda dari tekanan darah rendah dan dapat dihubungkan dengan penyakit Parkinson.

10. Membungkuk 

Apakah Anda tidak bisa berdiri lurus seperti biasanya? Jika Anda atau keluarga Anda atau teman-teman melihat bahwa postur Anda mulai membungkuk, atau ingin terus bersandar saat Anda berdiri, itu bisa menjadi tanda penyakit Parkinson.

Gejala Parkinson

Penyakit Parkinson adalah gangguan gerakan tubuh yang dapat berkembang seiring berjalannya waktu. Beberapa orang pada awalnya akan merasakan kelelahan, kesulitan berjalan, dan otot kaku. Sedangkan lainnya mungkin mengalami tremor kepala atau tangan. 


Gejala awal penyakit Parkinson biasanya ringan dan umumnya terjadi secara bertahap. Dimulai dari kelelahan yang tidak seperti biasanya, dilanjutkan dengan merasakan getaran kecil pada organ gerak atau mengalami kesulitan berdiri. Beberapa penderita lama-kelamaan akan menyadari bahwa volume suara dan nada bicara mereka telah menjadi lebih lemah atau tulisan tangan mereka telah berubah.  

Baca juga: Asuhan Keperawatan atau Askep Parkinson 

Penderita parkinson juga menjadi mudah lupa akan sesuatu yang belum lama dipikirkannya, mudah depresi dan cemas. Otot-otot terasa kaku sehingga sulit digerakkan, begitu juga oto wajah. Maka wajar jika ekspresi wajah yang datar terlihat pada penderita Parkinson.

Berikut ini adalah beberapa gejala yang umum terjadi pada penderita Parkinson:

Kekakuan otot

Kekakuan adalah ketidakmampuan otot untuk bersantai atau relaksasi seperti biasanya. Kebanyakan orang dengan penyakit Parkinson mengalami kekakuan anggota badan. Kekakuan ini disebabkan oleh penegangan tak terkendali dari otot dan menghambat kemampuan untuk bergerak bebas. Penderita mungkin mengalami sakit atau nyeri dari otot yang kaku tersebut.

Tremor

Secara umum, tremor (gemetar) dimulai di tangan dan lengan, meskipun juga dapat terjadi pada rahang atau kaki. Tremor biasanya lebih jelas terlihat ketika tangan sedang beristirahat, atau berada di bawah tekanan / stres. Pada tahap awal penyakit ini, tremor biasanya hanya menyerang satu sisi tubuh. Namun saat Parkinson menjadi lebih parah, tremor dapat mempengaruhi bagian tubuh lainnya. Tidak setiap orang dengan penyakit Parkinson memiliki tremor.

Bradikinesia

Bradikinesia adalah perlambatan gerakan dan hilangnya aktivitas spontan secara bertahap. Hal ini disebabkan oleh kelambatan otak dalam mentransmisikan instruksi yang diperlukan untuk menggerakkan bagian tubuh. Gejala ini tidak dapat diprediksi dan tiba-tiba dapat dengan cepat melumpuhkan penderitanya. Walaupun pada satu waktu penderita Parkinson mampu bergerak dengan mudah, bisa saja beberapa waktu kemudian mereka tidak dapat bergerak sama sekali. Hal ini membuat rutinitas sehari-hari menjadi sangat sulit untuk dilakukan. Bradikinesia mempengaruhi otot-otot wajah dan menyebabkan ‘muka topeng’ pada penderita Parkinson.

Perubahan cara berjalan

Hal ini biasanya meliputi ketidakmampuan penderita untuk mengayunan lengan mereka secara alami pada saat berjalan. Penderita juga sulit saat memulai berjalan, tetapi pada saat sudah bisa berjalan, mereka pun sulit berhenti. Langkahnya pun terseok-seok dan sulit untuk mengubah arah jalan.


Gejala lainnya yang bisa muncul pada penderita parkinson adalah: kehilangan keseimbangan, postur membungkuk (kepala tertunduk dan bahu merosot), kepala gemetar, sulit mengingat sesuatu, perubahan tulisan tangan (menjadi lebih kecil), sembelit, depresi, kecemasan, kebingungan, masalah kulit seperti ketombe, sulit menelan dan mengunyah, sulit tidur, gangguan saluran kemih dan fungsi seksual. 

Pada saat seseorang memiliki gejala-gejala tersebut, tidak selalu berarti ia mengidap penyakit Parkinson. Ada kondisi lain yang gejalanya mirip dengan penyakit Parkinson, termasuk:

  • Depresi 
  • Penuaan 
  • Penggunaan obat anti-psikotik 
  • Gangguan degeneratif otak lainnya
 
Maka, penting untuk mengunjungi dokter jika seseorang mengalami gejala-gejala tersebut agar mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. 

Baca juga: 10 Tanda Peringatan Dini Penyakit Parkinson

Apa Itu Parkinson?

Apa itu Parkinson? Definisi Parkinson secara singkat adalah penyakit neurodegeneratif progresif (penuaan dan penurunan kinerja saraf yang semakin lama akan semakin parah) berupa gangguan pada pada sistem gerak. Parkinson masih belum bisa disembuhkan dan kondisinya akan memburuk dari waktu ke waktu. Parkinson dapat menyerang fungsi penting dalam tubuh, termasuk pernapasan, keseimbangan, gerakan, dan fungsi jantung.

Penyakit Parkinson paling sering terjadi pada usia 50 ke atas dan merupakan salah satu gangguan sistem saraf yang paling umum di kalangan lansia. Penyakit ini disebabkan oleh kerusakan sel saraf di otak yang memproduksi dopamin. Dopamin adalah zat alami di dalam otak yang mengontrol gerakan otot seluruh tubuh. Dopamin juga mengatur respon emosional seseorang. Jika kerusakan sel saraf yang memproduksi dopamin ini sudah mencapai 60-80%, maka gejala Parkinson akan mulai terlihat.

Gangguan neurodegeneratif lainnya adalah penyakit Alzheimer, penyakit Huntington, dan amyotrophic lateral sclerosis, atau penyakit Lou Gehrig.

Walaupun penyakit Parkinson umumnya diderita para lansia, namun diperkirakan bahwa 1 dari 10 orang yang didiagnosis Parkinson adalah mereka yang berada di bawah usia 50. Penyakit Parkinson menyerang baik pria maupun wanita, tetapi lebih banyak pada pria. Usia rata-rata penderita Parkinson adalah 60 tahun, namun 5 - 10% nya terjadi pada usia muda, yakni sekitar 40 tahun


National Institute of Neurological Disorders and Stroke memperkirakan bahwa hampir 500.000 orang di Amerika Serikat menderita Parkinson meskipun data lain ada yang melaporkan sebanyak 1,00,000 orang. Setiap tahunnya, ada sekitar 50.000 orang Amerika yang didiagnosis penyakit ini. Perbedaan data tersebut dikarenakan tidak adanya seperangkat pedoman baku untuk pendataan kasus Parkinson tersebut.

Orang dengan penyakit Parkinson memiliki harapan hidup yang sama dengan populasi normal, namun komplikasi selama tahap akhir dari penyakit ini dapat menyebabkan koma yang dapat berakibat fatal. Perkembangan penyakit Parkinson di setiap orang akan berbeda. Namun, perkembangan yang lebih parah sering terlihat pada orang yang sudah terkena Parkinson pada usia lebih dini.


Baca juga: Asuhan Keperawatan atau Askep Parkinson